Bg

Berita - FUD -

FUD Selenggarakan Workshop Pengelolaan TV Kampus

16 Maret 2020

Sukoharjo – Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUD) IAIN Surakarta menggadakan Workshop Pengelolaan TV Kampus bagi para mahasiswa Program Studi (Prodi) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Senin (16/3), di Ruang Mini Teater P2B IAIN Surakarta. Acara ini dihadiri oleh 35 peserta terpilih berdasarkan seleksi dan mendatangkan narasumber praktisi film, Ratmurti Mardika.
Workshop bertema “Memantik Kreativitas Mahasiswa dalam Dunia Pertelevisian dan Perfilman” ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada mahasiswa Prodi KPI, khususnya anggota laboratorium Permata TV. Acara workshop dimulai pada pukul 09.00 pagi dan turut dihadiri oleh Rektor IAIN Surakarta, Prof. Dr. H. Mudofir, S.Ag., M.Pd., Dekan FUD, Dr. Islah, M.Ag., Wakil Dekan 1 FUD, Dr. Hj. Kamila Adnani, M.Si., serta Wakil Dekan 2 FUD, Zaenal Muttaqin, S.Ag., M.A., Ph.D.
Wakil Dekan 1 FUD dalam sambutannya, menghimbau kepada para peserta untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan dalam workshop ini. Menurutnya, workshop sejatinya harus menghasilkan output. “Apakah nanti hasilnya film dokumenter atau film pendek. Diharapkan para peserta dapat menerima banyak pelajaran melalui workshop ini,” terang Kamila.
Rektor IAIN Surakarta turut menyampaikan dukungannya dalam kegiatan workshop. Dalam sambutannya, Rektor menjelaskan bahwa TV Kampus penting sebagai corong yang mampu mengisi konten-konten penting bagi kampus. “Media massa sebagai pilar keempat penentu demokrasi harus mampu bersaing dengan internet, harus mampu menjadi friend-nemy (friend-enemy). Diperlukan adanya sinergi antara media massa dengan internet sehingga memiliki kemampuan untuk menyusun konten yang bermanfaat,” jelasnya.
Output utama dalam acara workshop TV ini pada dasarnya adalah film pendek. Menurut isian narasumber, Ratmurti Mardika, sisi menarik film pendek karena memiliki kebaruan yang berbeda. Film pada dasarnya mengandung entitas audio, visual, dan story telling. Sebagai seni berkomunikasi, film memiliki pesan dan kesan penting yang mampu disampaikan secara indah dan keindahan.
“Film pendek memiliki engagement cukup tinggi dengan dunia digital. Jenisnya mudah diproduksi dengan budget yang murah, tim yang kecil, dan mampu memiliki banyak dukungan channel dengan TV,” papar narasumber yang juga akrab disapa Sonski ini.
Selain materi, acara workshop juga dilengkapi praktik dengan membagi peserta menjadi beberapa kelompok dan didampingi oleh asisten mahasiswa pilihan narasumber.

Masing-masing kelompok selanjutnya diminta untuk membuat film pendek dalam waktu yang ditentukan berdasarkan ide cerita yang dibuat dan materi yang telah disampaikan. (RHS)