Faruq Effendi (191211116) Pola Komunikasi Antara Kiai dan Santri Dalam Menghafalkan Al- Qur’an di Pondok Pesantren Al- Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan. Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Jurusan Dakwah dan Komunikasi. Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta 2023.
Komunikasi merupakan sebuah dasar hidup dan salah satu yang sangat dibutuhkan dan juga digunakan dalam bersosialisasi. Komunikasi juga sangatlah penting bagi kegiatan mengajar dan belajar. Dalam ilmu pendidikan komunikasi berperan sebagai aktor utama yang mana dalam melakukan sebuah proses komunikasi tidak boleh dilakukan dengan sembarangan, perlu menggunakan pola dan metode dalam penyampaian komunikasi yang tepat. Terlepas itu semua, dalam pondok pesantren Al- Islah pasti memiliki pola komunikasi antara Kiai dan santri dalam menghafalkan Al- Qur’an dengan kondisi kegiatan yang begitu banyak di pondok pesantren tersebut. Terlebih lagi dengan adanya tekanan yang ada seperti penekanan dalam bahasa dan lain sebagainya disana. Maka dari itu penulis memiliki rasa penasaran dengan pola komunikasi pondok pesantren Al- Ishlah yang berbasis bahasa ini dapat menjalankan program tahfidzul qur’an atau program menghafal Al- Qur’an.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan data dan informasi yang menggunakan metode kualitatif deskriptif yang mana bisa menjelaskan serta mendeskripsikan secara lengkap. Peneliti memperoleh data melalui observasi, wawancara serta dokumentasi yang telah dipilih oleh peneliti. Dalam menganalisis data hasil penelitian ini, peneliti menggunakan teori Josep A Devito. Kemudian teknik analisis data yang digunakan peneliti pada penelitian ini yakni reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini diketahui Pola Komunikasi Antara Kiai dan Santri Dalam Menghafalkan Al- Qur’an di Pondok Pesantren Al- Ishlah Sendangagung, meliputi: pola roda, pola rantai, pola lingkaran, pola bintang, dan pola Y yang mana pada keseluruhan kegiatan dalam menghafalkan Al- Qur’an di Pondok Pesantren Al- Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan membentuk semua pola tersebut. Faktor pendukungnya dalam menghafalkan Al- Qur’an adalah komunikasi antara ustadz dan santri yang berjalan lancar dan juga Kiai yang memantau perkembangan. Faktor penghambat dalam menghafalkan Al- Qur’an adalah kurangnya komunikasi Kiai dan santri dalam menghafalkan Al- Qur’an.
Kata kunci : Komunikasi, Kiai, Ustadz, Santri, Pondok Pesantren Al- Ishlah.