ABSTRAK
Manusia menempatkan angka ataupun bilangan hanya sebagai suatu urutan, hitungan, jumlah, dan lainnya. Misalnya; nomor rumah, nomor kamar, nomor antrian, dan lain-lain. Hal itu merupakan ungkapan manusia yang bersifat normatif sebagai bagian dari matematika. Manusia melihat angka hanya sebagai nominal, hanya bersifat normatif saja seperti layaknya bilangan dalam sains yang berguna sebagai kejelasan data obyektif, publik, dan dapat diulang-ulang. Apabila diamati, bilangan ataupun angka-angka yang hanya sebagai nominal itu ternyata mempunyai nilai filosofis di dalamnya. Hal itu bermakna bahwa bilangan atau angka-angka mempunyai kekayaan nilai, guna dan manfaatnya. Ikhwan as-Shafa’ adalah sekelompok filsuf yang sangat mencintai ilmu pengetahuan, salah satunya yaitu ilmu yang berhubungan dengan bilangan ataupun angka-angka. Bahkan ilmu Ketuhanan pun ditegaskan oleh mereka menggunakan angka dan bilangan. Dari sinilah muncul dua submasalah: (1) apa yang dimaksud dengan filsafat bilangan Ikhwan as-Shafa’?, dan (2) bagaimana karakteristik filsafat bilangan Ikhwan as-Shafa’?.
Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan (library research). Sumber primernya diambil dari kumpulan risalah Ikhwan yaitu Rasa’il Ikhwan as-Shafa’. Untuk data sekundernya diambil dari berbagai kitab, buku yang membahas masalah yang relevan dengan penelitian ini. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dan interpretatif. Kedua metode ini untuk menggambarkan tentang pemikiran Ikhwan as-Shafa’ apa adanya, tanpa melakukan kritik, bertujuan mendapatkan gambaran tentang objek kajian yang benar dan sesuai kemudian sedapat mungkin diinterpretasikan oleh peneliti untuk memahami ide-idenya. Peneliti menggunakan teori pragmatis dari John Dewey dan William James untuk menganalisis filsafat bilangan Ikhwan as-Shafa’ tersebut.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa bilangan menurut Ikhwan as- Shafa’ adalah suatu bilangan yang tidak hanya bersifat normatif saja, namun mempunyai nilai filosofis di dalamnya. Ikhwan menggunakan bilangan ataupun angka-angka untuk mencari kebenaran ke-Esaan Tuhan, emanasi, hal-hal yang diluar metafisik. Sehingga bilangan tersebut mempunyai dua karakter bilangan yaitu bilangan yang bersifat sakral dan bilangan yang bersifat profan (di luar sakral) untuk dijadikan sebagai alat untuk mencari kebenaran ke-Esaan Tuhan dan yang lainnya. Bilangan dari Ikhwan yang sering disebut al-‘adad ialah bilangan ataupun angka-angka yang tidak hanya bersifat normatif namun mempunyai nilai filosofis di dalamnya, dengan bilangan inilah Ikhwan menggunakannya dalam berbagai disiplin ilmu mereka.


Kata kunci: bilangan/al-‘adad, karakteristik, Ikhwan as-Shafa’