Bg

Berita - FUD -

Editor Chief Jurnal Al Balagh FUD IAIN Surakarta Anwar Dani: menjadi Narasumber di Universitas Kusuma Husada Surakarta

11 Maret 2020

Surakarta – Akhmad Anwar Dani, Editor in chief Jurnal Al-Balagh dalam pernyataannya menjelaskan, pengelola jurnal tidak seharusnya bekerja sendirian. Hal ini disampaikan pada saat menjadi narasumber dalam Workshop Tata Kelola Jurnal Baru, Rabu (11/3), di Universitas Kusuma Husada Surakarta.

Ketua Omah Jurnal IAIN Surakarta yang juga akrab disapa Anwar Dani ini, memaparkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan jurnal. Terutama untuk rintisan jurnal baru, faktor pengelola jurnal menjadi tolak ukur utama dalam sistem manajemennya. Menurutnya, pengelola jurnal baru harus memiliki semangat, mampu bekerja dalam team work, sekaligus menjadi pengelola dan penulis jurnal yang baik.

Anwar Dani menambahkan, sebuah jurnal yang baik salah satunya terdaftar dan memiliki ISSN, baik cetak maupun online. Jurnal juga harus memiliki etika publikasi yang baik serta memenuhi standar tata kelola. “Paling tidak, jurnal harus mampu terbit secara konsisten, memenuhi standar, dan terdaftar pada berbagai sistem indeks,” jelas Dani.

Anwar Dani dalam paparannya turut membagi informasi tentang cara memeroleh ISSN secara online. Menurutnya, e-ISSN dapat diperoleh dengan memerhatikan beberapa hal, seperti: kondisi keaktifan web jurnal, daftar isi jurnal, dewan redaksi jurnal, cover jurnal, serta minimal memiliki satu seri terbitan yang tertera dan dapat diakses pada web jurnal.

Hal lain yang lebih krusial dalam penyusunan tata kelola jurnal baru adalah mengenai output akreditasi. Menurut Anwar Dani, etika publikasi menjadi penentu dalam syarat pengajuan akreditasi jurnal. Selain itu, semua proses dilakukan secara online sehingga para pengelola tidak menjadi one man show dalam tata kelola jurnal.

“Jurnal online memuat sejumlah unsur yang terdiri dari journal manager, editor, reviewer, dan author. Harusnya, baik penulis, reviewer, maupun pengelola jurnal harus mampu bekerja sama untuk menghasilkan kualitas jurnal yang baik karena semua proses tercatat pada sistem,” jelas Anwar Dani.

Selanjutnya, output pengelolaan jurnal adalah akreditasi jurnal. Menurutnya, akreditasi jurnal menentukan bagaimana mutu sebuah jurnal dapat dinilai, meliputi tata kelola (manajemen) jurnal secara Open Journal System (OJS) serta substansi artikel (kualitas tulisan). Sebagai Tutor Relawan Jurnal Indonesia (RJI) Jawa Tengah, Anwar Dani berharap, optimalisasi jurnal baru dapat terus ditingkatkan untuk mendukung akreditasi jurnal yang baik pula. (Sumber : Akhmad Anwar Dani/ Penulis: RHS).