Bg

Berita - FUD -

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH ADAKAN WORKSHOP KEPEMIMPINAN MAHASISWA

17 September 2020

Surakarta. Pada hari Rabu tanggal 16 September 2020, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah menyelenggarakan kegiatan Workshop Kepemimpinan bagi mahasiswa bertempat di Hotel Lor In Syariah Solo. Kegiatan ini melibatkan perwakilan mahasiswa seperti Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) dari semua program studi yang ada di Fakultas Ushuluddin dan Dakwah diantaranya HMPS Aqidah dan Filsafat Islam, HMPS Ilmu Al Qur’an dan Tafsir, HMPS Bimbingan dan Konseling Islam, HMPS Komunikasi dan Penyiaran Islam, HMPS Manajemen Dakwah, HMPS Tasawuf dan Psikoterapi dan HMPS Psikologi Islam. Selain HMPS, dalam kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Senat Mahasiswa (SEMA) dan Dewan Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ushuluddin dan Dakwah.

Dr. H. Kholilurrohman, M. Si, selaku wakil dekan bidang kemahasiswaan dan kerjasama memberikan pengantar bahwa manusia memiliki akal yang digunakan dalam menyelesaikan segala permasalahan. Untuk mahasiswa yang dihadapkan dalam tantangan Era New Normal dalam masa pandemi ini, maka harus bisa beradaptasi dengan kondisi saat ini tanpa mengurangi esensi sebagai mahasiswa yang diharapkan menjadi pemimpin di masa depan. Sedangkan Dr. Islah, M. Ag, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah memberikan motivasi dan semangat kepada mahasiswa untuk terus berinovasi dan kreatif dalam masa yang tidak pasti ini. Berbagai sektor kehidupan berubah drastis seiring dengan maraknya Covid-19.

Kegiatan ini menghadirkan Dr. Abdur Rozaki, M.Si selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Dr. Imam Mujahid, M. Pd, sebagai narasumber kedua. Penyampaian materi pertama, Dr. Abdur Rozaki, M. Si memberikan pengantar contoh sosok pemimpin yang sukses dalam memimpin negaranya dalam melawan Covid-19, sehingga berhasil dalam proses menangani pandemic menjadi contoh nyata bagaimana sosok pemimpin dengan berbagai strategi dan kebijakannya mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat. Adapun sosok pemimpin dunia tersebut seperti Jacinda Arden (Perdana Menteri Selandia Baru), Tsai Ing Wen (Presiden Taiwan), Angela Markel (Kanselir Jerman) dan Sanna Marin (Perdana Menteri Finlandia). Dalam penyampaian materi ini, dipaparkan ada 7 (tujuh) nilai karakter kepemimpinan yang berkualitas seperti Visi, Keberanian, Integritas, Kerendahan Hati, Perencanaan Strategi, Fokus dan Kerjasama.

Selanjutnya, Dr. Abdur Rozaki, M.Si turut menjelaskan bahwa rekanan dan hubungan dalam berbagai kegiatan sosial dan lainnya menjadi faktor penting dalam memberikan jiwa pemimpin. Karena dengan aktivitas sosial dari berbagai organisasi tersebut akan mengantarkan pada skiil dalam berkomunikasi serta bisa memberikan nilai berpengaruh bagi diri sendiri, lingkungan dan masyarakat. Dalam istilah menjadi “Macan” yang disegani dan dihormati.

Kegiatan ini Dr. Imam Mujahid, M. Pd memberikan materi dengan tema “mahasiswa sebagai agent of change di Era New Normal” serta dipandu moderator oleh Mei Candra Mahardika, M.A. Sebagai pengantar dalam materi ini disampaikan kepada mahasiswa, bahwa dalam hidup ini Jadilah sebagai Pelopor bukan sebagai Pengekor. Memberikan gambaran kepada mahasiswa untuk selalu tampil berbeda dengan yang lain, agar terus maju selangkah lebih dibandingkan mahasiswa lain. Kontestasi sesama mahasiswa juga menjadi salah satu faktor yang menentukan masa depan. Mahasiswa dihadapkan berbagai era di tahun 2020 ini, diantaranya Era Millenial, Era Revolusi Industri 4.0, Era Social Society 5.0, Era New Normal. Maka sudah pasti mahasiswa harus bisa beradaptasi agar tidak tersingkir dan tertinggal jauh akan perubahan tersebut.

Dr. Imam Mujahid, M. Pd menjelaskan bahwa dalam masa sekarang ini masuk era baru yaitu Era VUCA, yaitu Volatility (perubahan sangat cepat, Uncertainty (penuh ketidakpastian), Complexity (kompleks) dan Ambiquity (membingungkan). Era ini seperti dalam dunia militer (fog war), yang menggambarkan bahwa dunia saat ini sedang ditutupi kabut, sehingga menjadikan kondisi yang belum jelas dan selalu berubah-ubah. Pembentukan karakter dan jiwa kepemimpinan mahasiswa saat ini diuji dengan adanya kondisi baru, sehingga akan menjadi pengalaman tersendiri dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat dan bahkan membawa perubahan baik bagi bangsa dan negara. (MCM)