Bg

Berita - FUD -

FUD Gelar Pelatihan Membuat Vlog dan Blog

29 Juli 2020


Sukoharjo- Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Surakarta gelar pelatihan membuat vlog dan blog, Selasa (28/07). Kegiatan diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Musthofa, Sawit, Boyolali. Mengusung tema ‘’Tetap Kreatif di tengah Pandemi”, kegiatan ini diikuti oleh 75 peserta yang terdiri dari mahasiswa FUD dan santri dari PESMA serta PP Al-Musthofa. Tri Widianto dan Abraham Zakky Zulhazmi menjadi narasumber dalam acara tersebut, keduanya banyak menjelaskan bagaimana cara membuat serta mengelola vlog dan website.
Narasumber pertama, Tri Widianto memaparkan bagaimana perkembangan vlog di era sekarang. Banyak youtuber-youtuber mulai bermunculan melalui vlog yang diunggah di youtube dan dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah. Peserta diminta untuk praktik secara langsung membuat vlog yang berdurasi minimal satu menit dengan pembagian tema dan kelompok yang berbeda.
Dilanjutkan materi kedua yang diisi oleh Abraham Zakky Zulhazmi yang menjelaskan bagaimana perkembangan website keislaman sekarang yang ironisnya didominasi oleh golongan belum jelas keilmuan tentang agama Islam. Dia juga mengajak santri maupun mahasiswa untuk memulai menulis tema-tema Islam moderat, tulisan santri nantinya dapat dikirim ke website keislaman seperti islamsantun.org, islami.co, alif.id dll.
“Sekarang ini bisa dikatakan sebagai era matinya kepakaran. Banyak orang yang berbicara tentang fenomena A dan Z, seolah paling mengerti, padahal ia bukan pakarnya. Seperti penceramah sekarang ini yang dapat dilabeli ustaz hanya karena follower yang banyak. Ini saatnya santri tampil di media sosial.”
Abraham Zakky Zulhazmi juga berpesan seyogyanya santri juga mengusai dunia tulis menulis dan teknologi. Agar mampu bersaing di zaman digital yang bergerak begitu cepat.
Santri Al-Musthofa menyambut baik kegiatan pelatihan tersebut. “Senang sekali ada acara pelatihan vlog dan juga blog. Karena, saya juga tertarik pada dunia videografi dan juga fotografi. Semoga melalui acara ini, para santri lebih open minded tentang dunia luar. Santri itu tidak hanya mengaji, tetapi juga berbakat di bidang lainnya,” tutur Ali Jamaluddin salah satu peserta. (RA)