Mahasiswa program Studi (Prodi) Pemikiran Politik Islam (PPI) lakukan kunjungan dan dialog ke Sekretariat Bersama Forum Kerukunan Antar-Umat Beragama (FKUB) Surakarta, pada Senin (4/12).
Kunjungan Mahasiswa PPI ini merupakan bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari UIN Raden Mas Said Surakarta ke FKUB, sekaligus menyambung silaturahmi kepada para pengawal moderasi beragama di Solo Raya.
Kunjungan mahasiswa ini dikawal oleh Dosen Pengampu, M. Zainal Anwar, M.Si., Wakil Dekan I, Dr. Nur Kafid, dan Koordinator Prodi PPI, Syafawi Ahmad Qadzafi, S.S., M.A.
Kunjungan ini diterima oleh Ketua FKUB Surakarta, KH. Mashuri, S.E., M.Si., disampaikan pula bahwa Solo merupakan wilayah yang cukup toleran, meski dulunya sempat terpuruk sebagai panggung aliran kiri dan kanan. Indikator membaiknya ini salah satunya, dari atribut kota toleran peringkat ke-39, menjadi peringkat ke-4.
“Solo ini bukanlah pusat, tapi jadi panggung. Baik kelompok kiri, maupun kelompok kanan. Ibaratnya, di Solo yang jatuh jarum, di Jakarta beritanya jadi jatuh besi,” ujar KH. Mashuri.
Di sisi lain M. Zainal Anwar, M.Si., mengaku berharap besar terhadap kesinumbangan dari hubungan antara mahasiswa PPI dengan FKUB ini.
M. Zainal Anwar juga menyampaikan bahwa Prodi PPI ini masih baru, sehingga diperlukan untuk menjalin jaringan sebanyak mungkin, salah satunya dengan FKUB.
Sekali lagi, KH. Mashuri juga menyampaikan bahwa kunci FKUB dalam menjalankan program tidak bisa dengan cara yang kaku, tapi harus fleksibel.
“Kita menjalankan (amanah) ini bukan hanya dengan aturan saja, tapi juga dengan ‘rasa’. Tidak mentang-mentang mayoritas, kita jadi seenaknya sendiri. Tidak bisa begitu,” ujar KH. Mashuri.
Mahasiswa PPI belajar banyak dari pertemuan atau dialog dengan Pengurus FKUB Surakarta ini. Terutama pesan dari Ketua FKUB mengenai bekal agar bisa menghindari pola pikir ekstrem atau radikal.
“Perluas terus literatur keagamaan,” jawab KH. Mashuri.
