Bg

Berita - FUD -

PENGELOLAAN PESANTREN MAHASISWA FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH SERI 4 “Self Healing : Metode Relaksasi dan Berpikir Positif”

1 April 2021

Boyolali – Selasa (30 Maret 2021), rangkaian kegiatan pengelolaan pesantren mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Dakwah memasuki seri ke 4 atau seri terakhir dalam tahun ini yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al Musthofa Boyolali. Acara pengelolaan pesantren mahasiswa kali ini mengambil tema “Self Healing : Metode Relaksasi dan Berpikir Positif” yang disampaikan oleh narasumber yaitu Ibu Lintang Seira Putri, M.A selaku dosen program studi Tasawuf Psikoterapi. Kegiatan ini menjadi momen implementasi dalam penerapan seri rangkaian kegiatan pengelolaan mahasiswa dengan fokus pada pengembangan jiwa santri yang berkualitas dan bisa influencer positif baik kepada sesama santri, mahasiswa dan masyarakat pada umumnya.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari Bapak Dr. H. Kholilurrohman, M. Si, selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, yang memberikan arahan bahwa menjadi santri menjadi sosok yang kuat dan menjadi teladan sehingga harus menampilkan kewibawaan dan ketegasan dalam berpikir serta bersikap, “Ojo Ingah Ingih, ojo ambyah-embyeh” istilah yang disampaikan Wakil Dekan III tersebut. Sambutan lainnya disampaikan oleh KH. Raden Muhammad Yasin selaku pengasuh pondok pesantren Al Musthofa yang mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama yang selama ini dibangun dengan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, karena bisa memberikan bekal pengetahuan dan ilmu bagi santri-santrinya. Sebagai penutup Gus Yasin berpesan untuk mensosialisasikan penerimaan santri pondok pesantren Al Musthofa karena masih adanya “loker kosong” untuk calon santri baru.

Mengawali materi dalam kegiatan ini, narasumber memberikan penjelasan sebab akibat dari pengaruh lingkungan pada diri seseorang. Adanya bullying, patah hati dan penolakan menjadi sumber dari adanya rasa kecemasan dan ketakutan dalam diri seseorang. Apabila rasa kecemasan dan insecure terakumulasi dampak parahnya bisa menjadi dorongan seseorang untuk melakukan bunuh diri (suicide).
Penguatan Self Healing diharapkan mampu memberikan dampak pada proses penerimaan dan penguatan diri seseorang dalam menghadapi berbagai kenyataan, yang sering kali tidak sesuai dengan harapan. Oleh sebab itu, adanya penguatan dalam memahami pada diri sendiri, berdamai dengan situasi sulit yang tidak bisa kita control, serta meningkatkan kepercayaan sebagai kunci dalam self healing.
Kegiatan di akhiri dengan praktek melakukan hipnoterapi dengan diri sendiri yang dipandu oleh narasumber. Banyak para santri yang melakukan hipnoterapi ini dengan melakukan arahan serta instruksi dari narasumber, sehingga bisa membawa kondisi tubuh yang rileks dan damai. Selesainya proses hipnoterapi tersebut, para santri bisa merasakan akan perasaan lebih nyaman dan tenang seusai mempraktekan proses self healing yang menitikberatkan pada proses penerimaan akan kelemahan dan kekurangan yang ada pada diri sendiri, dan membangkitkan kekuatan dan energi positif dalam pola pikir dan serta sikap. Harapan dari rangkaian kegiatan pengelolaan pesantren mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Dakwah ini, agar membentuk karakter santri yang tangguh, serta memberi manfaat tidak hanya kepada diri sendiri, namun juga kepada orang lain dan masyarakat luas. (MCM)