Bg

Berita - FUD -

Perwakilan Jurnal Al Balagh Hadiri Workshop Coaching Clinic APJIKI

28 Februari 2020

YogyakartaEditor in chief Jurnal Al-Balagh Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, IAIN Surakarta, Akhmad Anwar Dani, S.Sos.I., M.Sos.I menerima amanah untuk menjadi narasumber dalam Workshop Coaching Clinic yang diselenggarakan oleh Asosiasi Penerbit Jurnal Ilmu Komunikasi Indonesia (APJIKI), Jumat (27-28/2). Kegiatan ini diselenggarakan oleh APJIKI bekerja sama dengan Universitas AMIKOM Yogyakarta dalam rangka memeriahkan Ulang Tahun APJIKI sekaligus Kongres Nasional I APJIKI.

 

Kegiatan Coaching Clinic mengundang sejumlah pengelola jurnal bidang ilmu komunikasi dari berbagai Perguruan Tinggi. Materi Coaching Clinic secara garis besar berbicara mengenai Etika Publikasi Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Komunikasi.

 

Hari pertama dimulai dengan materi mengenai etika publikasi ilmiah yang ditinjau dari sudut pandang perspektif penulis jurnal oleh Prof. Dr. Rajab Ritonga, M.Si., Asesor Substansi Jurnal Komunikasi Dikti. Kemudian, materi dilanjutkan dengan membahas etika publikasi ilmiah dari sudut pandang para pengelola jurnal. Materi kedua disampaikan oleh Dr. Hanny Hafiar, M.Si, Asesor Manajemen Jurnal Komunikasi Dikti.

 

Coaching Clinic hari kedua diselenggarakan bersama para pengelola Jurnal Sinta 2 dan dilanjutkan dengan penandatangan MoU. Adapun sesi pada hari kedua ini dilakukan dalam bentuk Panel Session guna meninjau tentang bagaimana review jurnal harus dilakukan secara optimal bagi keberlangsungan sebuah terbitan berkala ilmiah.

 

“Fungsi review terbitan berkala ilmiah adalah untuk menguji validitas isi dan meningkatkan kualitas artikel. Dalam hal ini, perlu adanya peran reviewer untuk memberikan penilaian dan evaluasi terhadap kualitas artikel, sekaligus memberikan masukan untuk perbaikan artikel ke depannya,” papar Anwar Dani dalam sesi panelnya.

 

Anwar Dani turut menjelaskan pentingnya review sebagai dasar penunjang akreditasi jurnal. Menurutnya, pelibatan reviewer memiliki poin signifikan dalam akreditasi jurnal. Adanya proses review menjadi bukti keterlibatan reviewer dalam pengelolaan jurnal. “Tentunya, reviewer harus fokus pada perbaikan isi dan bukan pada tata tulis. Karena perkara tata tulis, itu adalah wilayah redaksi,”. pungkas Anwar Dani. Simpulannya, proses review yang baik pada akhirnya akan berdampak pada kualitas sebuah terbitan ilmiah. (Sumber : Akhmad Anwar Dani/ Penulis: RHS).