Bg

Berita - FUD -

Psikolog RS Nirmala Suri Beri Workshop Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Dakwah tentang Dunia Kerja

19 Juni 2023

FudNews – Khotimatun Na’imah, M.Psi. Psikologi, berbagi pengalaman ke mahasiswa tentang tantangan di dunia kerja dalam workshop “Kesiapan Soft Skill Mahasiswa Menghadapi Tantangan Dunia Kerja” Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUD) pada Senin (19/06) pagi di gedung Aula FUD Lantai 2.

Bersama Maharani Tyas Hapsari, M.Psi. Psikologi, sebagai moderator, disampaikan bahwa soft skill merupakan kunci dalam dunia kerja. Itulah kenapa workshop ini cukup penting tidak hanya untuk mahasiswa tingkat akhir, melainkan berguna juga untuk mahasiswa tingkat awal.

“Menurut research, 80 persen yang menentukan seorang jobseeker diterima atau tidak adalah karena soft skill-nya,” ujar Maharani.

Selain itu, menurut Khotimatun selaku narasumber, pekerjaan tidak melulu harus linier dengan jenis keilmuan yang dialami. “Karier seperti apa sih yang ingin Anda jalani?” tanya Psikolog Klinis di Rumah Sakit (RS) Nirmala Suri Sukoharjo ini kepada para hadirin.

Khotimatun bercerita bahwa dulu dirinya perlu waktu untuk meyakinkan diri sendiri menjadi seorang psikolog. Apalagi, ketika masih usia sekolah, Khotimatun memiliki kemampuan di bidang bahasa yang bagus dan tidak terlalu ingin mempelajari psikologi.

Meski begitu, berbekal soft skill ilmu bahasa yang baik Khotimatun akhirnya mampu memiliki karier yang menawan sebagai seorang psikolog. Hard skill-nya di bidang psikologi bisa ditopang dengan baik oleh soft skill berbahasa yang baik.

Cerita dari Khotimatun ini pun memantik para peserta untuk saling bercerita satu sama lain. “Saya tidak ingin jadi apa-apa, saya cuma ingin membuat ibu saya tersenyum dengan karier yang nanti saya miliki,” ujar Niken, salah satu mahasiswa Prodi Manajemen Dakwah, merespons materi yang disampaikan.

Khotimatun lantas meneruskan penjelasan mengenai perbedaan antara “pekerjaan” dengan “profesi”.
“Profesi adalah bagian dari pekerjaan, tapi tidak semua pekerjaan adalah profesi. Makanya pekerjaan utama saya adalah ‘ibu rumah tangga,” jelas Khotimatun yang disambut tawa oleh hadirin.

“Ini adalah waktu yang tepat untuk teman-teman di sini berlatih dalam meningkatkan soft skill. Satu, komitmen. Untuk melatih diri sendiri. Dua, tanggung jawab. Lalu, berpikir sistematis. Kemudian, mempelajari secara mendalam akan profesi yang ingin dijalani nanti,” jelas Khotimatun.

“Carilah atau belajarlah soft skill yang kira-kira teman-temanmu tidak mempelajarinya, terutama teman-temanmu sesama jurusan,” tambahnya.

Hal ini, menurut Khotimatun, yang akan membedakan kualitas seorang pencari kerja di dunia kerja. Instansi atau perusahaan akan lebih melirik pencari kerja yang memiliki kemampuan soft skill beragam dan cukup adaptif dengan perubahan daripada yang tidak. (SAQ/FUD)