Bg

Berita - FUD -

Workshop “Tracer Study Untuk Sukses Akreditasi” PTAI Se-Indonesia

25 April 2018

Workshop “Tracer Study Untuk Sukses Akreditasi” PTAI Se-Indonesia  yang dibuka oleh Wakil Rektor 3 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Dr. Waryono, M.Ag.. Dengan keynote speaker oleh Prof. Dr. M. Amsal Salim (Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Ditjen Pendis Kementerian Agama RI), berjudul Tracer Study  dan Relevansi Perguruan Tinggi. Dalam keynote speaker ini disampaikan  bahwa tracer study merupakan data terpenting untuk mengukur relevansi perguruan tinggi terhadap tantangan dan kebutuhan masyarakat (dunia kerja).  Lulusan /alumni menjadi indikator kunci karena merekalah yang bisa menilai hubungan relevansi antara apa yang mereka pelajari di perguruan tinggi dan apa yang mereka butuhkan di dunia kerja.

 Pemateri yang kedua adalah Mun’im Sirry Ph.D. Asistem Profesor di Universitas Of Notre Dame USA. Beliau menyelesaikan jenjang S1 sampai S3 di luar negeri. Ketika beliau sudah lulus S3 (program doktoral) di salah satu Universitas di USA selalu mendapat info tentang perkembangan universitas. Di Indonesia apabila melakukan penelitian dengan tema Islamic Studis Sulit mendapatkan bantuan dana penelitian. Hal sangat berbeda dengan situasi di luar negeri terutama di USA. Dapat dikatakan di USA  saat ini merupakan masa keemasan dalam studi Islam.  Bagaimana dengan Indonesia? Bagaimana persaingan alumni PTKIN dengan alumni perguruan umum?

WhatsApp Image 2018-04-24 at 15.42.03

Pembicara ketiga Tracer Study untuk Peningkatan Nilai Akreditasi oleh Dr. M. Fakhri Husein, S.E., M.Si. dari Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.  Proporsi nilai tracer study dalam borang akreditasi program studi apabila masing-masing point mendapat nilai 4 maka akan diperoleh nilai total 23.40. Dengan asumsi kontribusi nilai tracer study diperoleh 75% maka nilai yang diperoleh 17.55.

Session keempat bersama Dr. Ahmad Salehudin, MA. (Direktur CENDI) membahas mengenai Tracer Study Sistem, Metode dan Aplikasinya. Saat ini terjadi salah kaprah tentang trcer study  yaitu dengan menyebarkan kuesioner pada waktu wisuda, legalisir ijazah, alumni mengisi kuesioner berkali-kali , menggunakan random sampling,  dilakukan menjelang akreditasi institusi dan prodi. Dalam melakukan tracer study seharusnya setiap tahun. Menurut Balmawa Dikti tracer study  dilakukan setelah alumni 1-3 tahun lulus dan 2 dan 4 tahun. Untuk menentukan responden ada dua metode: Exit cohort  adalah tracer study dilakukan setelah alumni  berdasarkan tahun lulus. Dengan metode ini tingkat respon rate responden sangat lemah. Metode kedua yaitu Entri cohort adalah  tracer study  berdasarkan tahun dimana alumni tersebut diterima di prguruan tinggi. Dengan metode ini respon rate responden sangat tinggi bisa mencapai 60%.

Pemateri yang kelima adalah Abdur Rozaki (Sekjen IKASUKA dan Pendiri Cendi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), menyampaikan materi yang berjudul Pembentukan Jejaring Pegiat Pusat Karir PTKI Se Indonesia. Alasan mengapa perlu berjejaring adalah pusat pengembangan karir di lingkungan Kementerian Agama sangat lemah lebih kuat inisiatif dari bawah dibandingkan dari atas.  Lemahnya sinergi kelembagaan dan tata kelola antara kampus dengan jaringan alumni, baik mereka yang telah berkiprah di lingkungan masyarakat, pemerintahan, bisnis atau dengan mereka yang belum memperoleh pekerjaan. Dalam session ini disepakati dibentuk jejaring  pusat karir PTKI seluruh Indonesia, untuk struktur dan bagaimana kegiatannya lebih lanjut akan didiskusikan dalam grup Whatsapp.

Hari Jum’at tanggal 20 April 2018 session pertama Tracer Study , Penelitian dan Kemajuan PTKI oleh  Dr. Mahrus El Mawa  Kasi Penelitian dan Kekayaan Hak Kekayaan Intelektual Dit. PTKI Ditjen Pendis Kementerian Agama. Nama besar lembaga pendidikan sangat dipengaruhi oleh alumninya.  Lembaga pendidikan juga harus memberikan garansi bagi alumninya.  Tanggung jawab perguruan tinggi tidak hanya menyiapkan kompetensi keilmuan tapi juga memfasilitasi para alumniya sesuai kompetensi dunia kerja untuk membantu pemerintah.  Tracer study  bukan hanya kepentingan perguruan tinggi saja apalagi alumni tetapi menjadi kepentingan Nasionaldan global. Tracer study merupakan riset rekam jejak alumni sudah saatnya menjadi kebutuhan perguruan tinggi melalui pusat karir. Sebagai penutup Direktorat PTKI siap mendukung dan memfasilitasi riset jejak alumni (Tracer study) dari PTKI per tahun 2019.

Materi kedua disampaikan oleh Siti Rohaya, M.T. berjudul Sosialisasi Aplikasi Tracer Study.  Aplikasi ini sudah digunakan di UIN Sunan Kalijaga dan hak cipta dimilikinya.  Isian angket tracer study yang terlalu banyak sangat menyulitkan alumni maka dengan menggunakan aplikasi ini responden dapat mengisi dengan memakai waktu jeda.  Peserta workshop akan memperolah aplikasi ni dengan cara mendownload dan dapat dipakai oleh seluruh PTKI di Indonesia.