Bg

Berita - FUD -

PENGELOLAAN PESANTREN MAHASISWA (PESMA) FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

9 Maret 2022

PENGELOLAAN PESANTREN MAHASISWA (PESMA)

FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH

UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA (Kegiatan I)

 

Boyolali, Selasa 08 Maret 2022. Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta menyelenggarakan kegiatan Pengelolaan Pesantren Mahasiswa (PESMA) di Pondok Pesantren Al Musthofa Boyolali. Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari terjalinnya kerjasama antara Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta dengan Pondok Pesantren Al Musthofa Boyolali. Terbentuknya kerjasama ini merupakan hasil kebijakan dari pimpinan fakultas yakni Bapak Dr. Islah, M.Ag, yang menginginkan terwujudnya mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Dakwah dalam mendapatkan tempat pendidikan agama yang baik dengan sarana pendidikand I pondok pesantren. Hal ini ditegaskan dengan kondisi pergaulan anak muda, serta lingkungan aktifitas kegiatan anak muda yang memiliki pengaruh yang buruk dan dampak yang kurang baik. Sehingga dengan adanya pondok pesantren diharapkan mampu menjaga dari pengaruh  buruk tersebut serta menjadi sarana dalam mewujudkan mahasiswa yang tidak hanya pintar secara akademik, namun juga bagus dalam berorganisasi dan melakukan perubahan dan pergerakan membawa kebaikan bagi seluruh manusia.

Pada tahun ini yaitu 2022, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah akan menyelenggarakan beberapa kegiatan yang ada di Pondok Pesantren Al Musthofa. Selaku pengasuh dan pembimbing Pondok Pesantren Al Musthofa, yaitu Bapak KH. Raden Muhammad Yasin menyambut baik dan terbuka atas diselenggarakannya kegiatan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah di pondok pesantrennya. Hal ini disampaikan oleh Bapak Dr. Islah, M.Ag, bahwa ada beberapa kegiatan yang akan diselenggarakan di Pondok Pesantren Al Musthofa, seperti kegiatan pengelolaan pesantren mahasiswa, kegiatan pengabdian, maupun kegiatan lainnya yang bertujuan dalam pengembangan kelembagaan fakultas serta pondok pesantren.

Kegiatan pengelolaan pesantren mahasiswa yang diselenggarakan pada hari Selasa tanggal 8 Maret tahun 2022 ini mengawali dari keseluruhan rangkaian yang sudah direncanakan oleh fakultas. Dimana kegiatan pengelolaan pesantren mahasiswa ini mengambil tema tentang “Training on Trainer (ToT) Meningkatkan Skill Baca Al Qur’an dengan Metode Tarsana”, yang akan dibawakan oleh narasumber yaitu Ibu Hj. Kunti Suraya Husniyati, M.Pd.I selaku pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten dan sebagai Trainer dalam berbagai pelatihan dalam kaitannya metode baca Al Qur’an. Beliau juga aktif dalam menulis buku, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk bisa memberikan pengetahuan dan wawasan lebih kepada santri yang ada di Pondok Pesantren Al Musthofa dalam kaitannya pembelajaran metode baca Al Qur’an dengan menggunakan metode Tarsana. Diharapkan dengan adanya bekal ilmu ini, para santri mampu menerapkan dalam proses dakwah maupun memberikan pelajaran mengaji kepada masyarakat yang belum bisa mengaji serta kepada anak-anak kecil dengan menggunakan pendekatan yang sesuai dengan usianya.

Kegiatan ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah yaitu Bapak Dr. Islah, M.Ag, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama yaitu Bapak Dr. H. Kholilurrohman, M.Si serta Pengasuh dan Pembimbing Pondok Pesantren Mahasiswa Al Musthofa yaitu Bapak KH. Raden Muhammad Yasin. Dalam sambutannya Pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Al Musthofa mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dari Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, dalam mempercayakan pendidikan agama untuk mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Dakwah di Pondok Pesantren Al Musthofa. Hal ini sangat dirasakan dalam jumlah santri yang berada di pondok. Dimana dahulu sangat sulit untuk bisa mencari orang atau generasi muda yang berkenan untuk mondok di Pondok Pesantren Al Musthofa. Namun, sekarang dengan adanya kerjasama dengan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah jumlah santri yang berada di Pondok Pesantren Al Musthofa sejumlah 50 santri. Serta KH. Raden Muhammad Yasin menyampaikan terimakasih atas materi dalam kegiatan ini, sebagai bentuk wawasan baru bagi santri dalam metode pembelajaran Al Qur’an, sehingga para santri mampu menerapkannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat nantinya. Sehingga harapannya pembelajaran Al Qur’an bisa mudah tersampaikan bagi mereka yang sedang proses belajar.

Selanjutnya Bapak Dr. Islah, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah dalam sambutannya menekankan bahwa dalam pembelajaran yang terbaik bagi mahasiswa adalah pesantren. Hiruk pikuknya lingkungan dan pergaulan anak muda saat ini, mahasiswa rentan terhadap pengaruh dan perilaku yang buruk. Sehingga melalui pendidikan pesantren mahasiswa bisa menepis dan menghalau pengaruh buruk tersebut, dikarenakan dengan kesibukan yang dilakukan seperti kuliah di kampus kemudian belajar agama di pesantren. Selain itu, Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah juga menekankan akan pentingnya mengikuti perkembangan digital dan teknologi. Bukan berarti mahasiswa yang mondok dipesantren menjadi “kurang melek teknologi”, namun harus juga mengembangkan dan mengikuti perkembangan digital dan teknologi yang ada. Karena banyak kasus dimana para tokoh pendiri NU Online, Alif dot co dan sebagainya berasal dari anak mudah yang mondok dipesantren, namun memiliki tekad kuat dalam mengembangkan keilmuan dan pergerakannya melalui belajar digital dan teknologi. Maka dari itu, diharapkan para santri di Pondok Pesantren Al Musthofa untuk bisa menjadi calon calon penggerak dalam peradaban dan bisa bermanfaat bagi masyarakat dan ummat melalui perkembangan digital dan teknologi saat ini.

Acara selanjutnya masuk pada inti kegiatan, dimana narasumber dalam kegiatan ini Ibu Hj. Kunti Suraya Husniyati, M.Pd.I, menekankan bahwa dalam penyampaian materi ini sebagai bentuk penambahan metode belajar dalam membaca Al Qur’an. Seperti yang sudah diketahui ada beberapa metode dalam mempelajari Al Qur’an seperti Iqro, Baghdad, Tartili dan lainnya. Sehingga metode Tarsana ini menjadi salah satu alternatif dalam pembelajaran Al Qur’an yang bisa diterapkan bagi santri di Pondok Pesantren Al Musthofa dalam mengajarkan Al Qur’an kepada masyarakat umum pada kedepannya. Karena harapannya santri ini bisa menjadi pendakwah yang baik untuk bisa menyampaikan pembelajaran agama (baik Al Qur’an dan Hadis) kepada masyarakat umum sesuai dengan ketentuan dan aturan syariat Islam yang berlaku.

Penyampaian materi pertama berkaitan bacaan panjang dan pendeknya huruf huruf Al Qur’an. Bagian ini menjadi penting sebagai pembelajaran dasar karena dengan panjang pendeknya pengucapan huruf huruf Al Qur’an bisa mempengaruhi arti dan tafsir yang terkandung dalam ayat Al Qur’an. Hal ini mengindikasikan bawah pengucapan huruf huruf Al Qur’an harus sesuai dengan ketentuan pengucapan panjang pendeknya, agar para pendengar tidak salah dalam pengucapan yang didengarnya dari para pembaca Al Qur’an (Qori). Materi selanjutnya berkaitan dengan penggunaan tajwid dalam membaca Al Qur’an. Hal ini penting dipejari karena tajwid menjadi kunci dalam proses vocal pengucapan membaca Al Qur’an. Sehingga dengan penerapan tajwid yang sesuai dan benar, maka makna Al Qur’an juga bisa tersampaikan dengan jelas dan sesuai ketentuan.

Selanjutnya penyampaian materi berkaitan dengan penggunaan nada atau lagu dalam membaca Al Qur’an. Metode tarsana merupakan penggabungan dari Tartil, Sari’ dan Nagham. Sehingga dalam pengucapan membaca Al Qur’an menggunakan “langgam” sehingga bisa meningkatkan ketertarikan masyarakat dalam mendengarkan dan mempelajari Al Qur’an. Ada beberapa jenis pendekatan nada yang digunakan dalam metode Tarsana yaitu Hijaz, Shoba dan Rost. Dalam penyampaian materi, Ibu Hj. Kunti tidak segan menggunakan selingan ice breaking, untuk bisa meningkatkan konsentrasi para santri dalam menyerap materi. Selain itu antusias santri terlihat dari ramainya aktivitas komunikasi dua arah antara narasumber dan santri yang berjalan dengan baik.

Kegiatan di akhiri dengan praktek pembacaan Al Qur’an dengan metode Tarsana ini, yang dipandu oleh narasumber dan santri mengikuti dalam pembacaannya. Secara keseluruhan rangkaian kegiatan pengelolaan pesantren mahasiswa (PESMA) kali ini berlangsung dengan lancar dan baik. Selama pelaksanaan kegiatan para santri dengan cepat menyerap dan mempelajari materi yang disampaikan serta bisa langsung mempraktekkan dengan baik dan benar. Harapannya dengan skill baru ini, para santri memiliki banyak metode dalam mempelajari. Pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan bisa meningkatkan antusias masyarakat dalam mempelajari Al Qur’an. (MCM)