Bg

Berita - FUD -

Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Adakan Seminar Moderasi Beragama Bagi Mahasiswa

25 April 2024

Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUD) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta mengadakan Seminar Moderasi Beragama Bagi Mahasiswa, pada Selasa (23/4), di Aula Mini Teater Pusat Pengembangan Bahasa (P2B). Narasumber dari seminar ini adalah Maria Ulfa Fauzi, M.A. yang merupakan founder neswa.id, dengan moderator acara Syafawi Ahmad Qadzafi M.A. Koordinator Program Studi (Prodi) Pemikiran Politik Islam (PPI).

Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh Dekan FUD, Dr. Kholilulrrahman, Wakil Dekan l, Dr. Nur Kafid, dan Wakil Dekan lll, Dr. Lukman Harapan. Acara dibuka dengan sambutan dari Dr. Kholilulrrahman yang menyampaikan tentang harapan diadakannya seminar ini.

“Semoga seminar ini bisa menginspirasi mahasiswa untuk mau melanjutkan pendidikan ke luar negeri, dan memberi contoh bagaimana hidup moderat di tengah perbedaan. Selain itu, semoga pemaparan dari narasumber bisa mencerahkan, minimal di semester lima mahasiswa termotivasi untuk Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Mesir,” terang Dr. Kholilulrrahman.

Acara kemudian dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh Dr. Lukman Harapan. Lalu Moderator dari acara ini, Syafawi Ahmad Qadzafi M.A. memulai diskusi dengan menjelaskan latar belakang dari narasumber.

“Narasumber kita hari ini adalah seorang founder dari neswa.id, yang merupakan situs berita berisi tentang konten feminis tapi tetap ada unsur keislaman. Oleh karena itu, apabila ingin mendapatkan perspektif yang unik mengenai ranah gender tapi tetap ada unsur Islam, bisa dilihat di neswa.id. Lalu, Maria Ulfa Fauzi, M.A. juga merupakan Dosen UIN Sunan Kalijaga, sekretaris Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jerman, dan menempuh pendidikan S1 di Mesir,” terang Syafawi Ahmad Qadzafi M.A.

Selanjutnya, Maria Ulfa Fauzi, M.A. memaparkan beberapa materi mengenai moderasi beragama. Salah satunya adalah sejarah tentang kemunculan dari gerakan moderasi beragama itu sendiri.

“Moderasi beragama lahir tidak dari ruang kosong. Moderasi beragama muncul atas respon dari aksi radikalisme, ekstremisme, dan kelompok yang sangat vokal.  Unsur-unsur kemanusiaan, toleransi, kebangsaan, acceptence, dan keadilan adalah yang harus diperhatikan dalam memaknai moderasi beragama,”

Maria Ulfa Fauzi, M.A. menekankan kembali untuk memaknai moderasi beragama saat ini perlu dengan kacamata kebaruan. Lalu, juga perlunya belajar tentang konsep wasathiya.

“Secara teori berada dalam dua contrasting position. Wasathiya tidak selalu tengah, tergantung mana yang lebih kuat di konservatisme dia akan mencoba menarik ke tengah, begitu juga sebaliknya. Konsep inilah yang menawarkan istimrar, stabilitas, dan kreatifitas, yang akumulasinya akan menjadi peradaban,” terang Maria Ulfa Fauzi, M.A.

Closing statement yang diberikan oleh Maria Ulfa Fauzi adalah tentang bagaimana moderasi beragama mampu menyatu dalam kehidupan ini dengan pemikiran, gerakan, dan perbuatan. Sebelum acara ditutup, terdapat sesi tanya jawab yang diikuti dengan antusias oleh para peserta seminar. Kemudian acara diakhiri dengan pembagian sertifikat untuk masing-masing peserta.