Bg

Berita - FUD -

Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Sambut Badan Layanan Umum dengan Focus Group Discussion, Undang Dosen dan Mahasiswa

27 Juni 2023

Fud News – Perubahan UIN Raden Mas Said Surakarta menjadi Badan Layanan Umum (BLU), membuat Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUD) bersiap sebaik mungkin dalam penyusunan RKKL dan KAK dengan menyelenggarakan Focus Group Discusion (FGD) pada Senin (26/06) di Hotel Lor In Syariah, Solo.

“Kegiatan ini berfungsi untuk memberi pengetahuan dan pemahaman mengenai literasi keuangan dan perencanaan secara profesional. Selain itu, diharapkan bisa memenuhi peningkatan mutu sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan kita. Itulah kenapa kami juga mengundang teman-teman mahasiswa, SEMA-DEMA, dan perwakilan HMPS,” sambut Prof. Dr. Islah, dalam sambutannya.

Kepala Biro UIN Surakarta, Drs. H. Lutfi Hamid, menambahkan bahwa sudah saatnya UIN—khususnya FUD—agar memiliki bekal yang cukup.

“Institusi yang menjadi BLU setidaknya harus memiliki tiga bekal agar bisa tetap survive. Aset, sistem, dan sumber daya manusia. Kalau aset masih kurang, sistem belum memadai, setidaknya manusia-manusianya di dalam institusi itu berisi orang-orang kompeten,” ujar Kepala Biro.

Dalam agenda ini, Dr. Waluyo, selaku Satuan Pengawas Internal (SPI) Universitas Sebelas Maret atau UNS, juga sempat berbagi pengalaman bagaimana pendekatan UNS dalam menjalankan sistem BLU sampai kemudian (saat ini) sudah menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH).

“Ibarat anak kita yang sudah menikah, masih ikut kita dengan pasangannya. Nah, itu BLU. Makan masih kita yang tanggung. Rumah masih ikut kita. Sedangkan PTNBH, artinya anak kita itu sudah mandiri dan sudah bisa mengelola hidupnya sendiri,” jelas Dr. Waluyo.

“Itulah kenapa perubahan keuangan ke BLU (seperti yang terjadi di UIN Surakarta) ini menuntut perguruan tinggi untuk merencanakan keuangan yang berbasis peluang usaha bisnis,” tambah Dr. Waluyo.

Menambahkan, Tato Priyo Sulistyono, S.Kom., menyampaikan. “Dalam penyusunan perencanaan keuangan, pertama yang harus diperhatikan adalah identifikasi kebutuhan masing-masing lembaga program studi. Sebab, program studi-program studi ini adalah tombak dari semuanya,” jelas Subkoordinator Perencanaan pada Kelompok Jabatan Fungsional Biro Administrasi Umum UIN Surakarta ini.

Di sisi lain, Ade Setiawan, M.Ak., menyampaikan bahwa dalam perencanaan program anggaran, ada baiknya stakeholder lebih kreatif lagi.

“Jangan copy-paste dari program tahun sebelumnya lah,” kata Ade Setiawan yang disambut tawa oleh hadirin.

Agenda FGD diakhiri dengan penyusunan RKKL dan KAK oleh masing-masing stakeholder, baik dari Kepala Jurusan, Koordinator Prodi, Pengelola Jurnal, sampai dengan organisasi-organisasi mahasiswa yang diundang.