Bg

Berita - FUD -

Dema FUD Kabinet Harmonia Saskara Sukses Menggelar Seminar Nasional Bertajuk Kebangsaan dan Kebudayaan

10 Maret 2024

FUDNEWS – Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUD) Kabinet Harmonia Saskara menyelanggarakan seminar nasional dengan tema “Membangun Integritas dan Kepemimpinan Bangsa Berbasis Budaya Jawa Guna Menyongsong Indonesia Emas 2045”, pada Jumat (8/3), di aula rektorat. Narasumber di acara ini adalah KH. Muhammad Jadul Maula dan Irfan Afifi. Selain itu, acara juga dihadiri oleh Dekan FUD, Dr. Kholilulrrahman. Seminar nasional ini kemudian dibuka dengan sambutan dari Dekan FUD.

“Semoga seminar ini menjadi bekal terutama untuk mahasiswa FUD untuk bisa belajar tentang kepemimpinan. Kemudian juga bisa mengingat kembali tentang falsafah kepemimpinan Jawa yang menjadi budaya kita,” terang Dr. Kholilulrrahman.

Kemudian, ketua Dema FUD Ahmad Taufiq juga memberikan sambutan berkaitan dengan tujuan dari pelaksanaan seminar nasional ini. Salah satunya adalah untuk mempersiapkan calon-calon pemimpin masa depan untuk menunjang Indonesia emas tahu 2045.

“Di momen pemilu ini menjadi momen pergantian kepemimpinan, yang selanjutnya kepemimpinan masa depan ada di tangan kita. Realitas sekarang, banyak pemimpin yang tidak berintegritas. Dengan seminar ini coba kita bangkitkan lagi tentang falsafah kepemimpinan Jawa, karena latar belakang kita adalah Nusantara yang diisi dengan Kerajaan Jawa,” terang Ahmad Taufiq.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi dari KH. Muhammad Jadul Maula, yang merupakan Ketua Lesbumi PBNU dan Pengasuh Pondok Pesantren Budaya Kaliopak. Dalam penyampaian materinya, KH. Muhammad Jadul Maula membahas tentang bagimana tokoh-tokoh yang berlatar belakang dari Budaya Jawa berhasil dalam mengambil setiap sisi positif dari kepemimpinan Jawa dan modern. Selain itu, KH. Muhammad Jadul Maula juga menjelaskan tentang falsafah penting di Jawa adalah falasafah yang dibangun dari prinsip-prinsip tasawuf.

“Orang yang dikatakan pemimpin adalah orang yang ajeg dalam kehidupannya, atau sudah memiliki sinergi antara keyakinan yang dia anut dengan implementasi yang berhasil dia lakukan. Karakter itu adalah hal yang menetukan atau mencetak apakah kita pantas memimpin atau tidak,” terang KH. Muhammad Jadul Maula.

Penyampaian materi selanjutnya adalah dari Irfan Afifi yang memaparkan tentang pentingnya pemimpin untuk membersihkan hati. Kemudian mengambil pembelajaran dari kisah-kisah Budaya Jawa yang berkembang, salah satunya kisah wayang.

“Kita bisa memadukan prinsip kepemimpinan Jawa dengan kepemimpinan yang berkembang di era modern. Salah satu tokoh yang dinilai berhasil dalam kepemimpinan dua kebudayaan ini adalah Sultan Hamengkubuwono ke-9,” terang Irfan Afifi.

Acara kemudian ditutup dengan foto bersama dan pembagian sertifikat untuk peserta yang mengikuti seminar nasional hari ini.