Bg

Berita - FUD -

Prodi PPI Undang Senior Advisor for Southeast Asia dari Flinder University untuk Podcast Bersama Prof. Islah

3 Juli 2023

FudNews – Prodi Politik Pemikiran Islam (PPI) undang Senior Advisor for Southeast Asia dari Flinder University, Dr. Priyambudi Sulistyanto dalam bincang-bincang santai di PPI Podcast bersama Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUD), Prof. Dr. Islah.

Podcast yang dipandu oleh host Hanifah Islamiyah, M.I.Kom. ini membicarakan mengenai diplomasi first nation dan pengaruhnya terhadap hubungan Indonesia-Australia. Dr. Priyambudi memberi batasan pemahaman dulu mengenai apa itu first nation di sini.

First Nation harus diletakkan sebagai pemahaman mengenai pengakuan suku pertama yang tinggal ratusan atau ribuan tahun di suatu wilayah. Belakangan Australia ingin mengakui orang-orang seperti itu. Karena selama ini anak-anak Australia itu belajar sejarahnya, tahu bahwa Australia itu ada ketika orang kulit putih mendarat di benua Australia,” jelas akademisi yang sudah tinggal di Australia sejak 1991 ini.

Gerakan ini sedang berjalan di Australia dengan munculnya referendum bagi Suku Aborigin untuk diakui sebagai warga negara Australia yang juga harus dipenuhi hak-haknya, tidak menjadi golongan masyarakat kelas dua seperti sebelumnya.

“Dalam kajian first nation dengan local wisdom sebenarnya kita harus bangga, nenek moyang kita adalah brand ambassador terbaik dalam hal diplomasi. Setidaknya di Australia Utara, ada lebih dari 200 lebih kosakata bahasa nenek moyang kita yang digunakan oleh orang-orang Australia di sana,” sambung Dr. Priyambudi yang juga sedang melakukan soft-launching untuk Pojok Pak Budi/Priyambudi’s Corner ini.

Senada dengan Dr. Priyambudi, Prof. Islah mengamini bahwa hubungan diplomatik seharusnya jangan sampai melupakan jejak-jejak masa lalu.

“Ada dua konsentrasi keilmuan yang sangat penting tapi jarang peminatnya, Filologi dan Arkeologi,” jelas Prof. Islah. Dua keilmuan yang menuntun seseorang untuk menjelajahi manuskrip atau benda-benda masa lalu.

“Sebab orang yang tidak tahu masa lalu, tidak akan menuju ke masa depan. Bangsa-bangsa besar selalu memakai prinsip itu. Kata kuncinya adalah kolaborasi. Agar bisa saling memberi informasi penting,” terang Prof. Islah di Podcast PPI yang bekerja sama dengan Radeka Podcast dan Permata TV ini.