FUDNews – Aula Lantai II Fakultas Ushuluddin dan Dakwah tampak penuh dipadati oleh mahasiswa dari berbagai semester. Mereka berbondong bondong hadir dalam kegiatan Seminar Tematik yang diselenggarakan oleh Program Studi (Prodi) Aqidah dan Filsafat (AFI) pada Kamis (29/2). Dengan mengusung tema Merawat Kearifan Lokal Berbasis Spiritualitas Islam seminar tersebut menghadirkan dua narasumber yaitu Dr. Imam Iqbal, S.Fill., M.S.I. selaku Wakil Ketua Asosiasi Aqidah dan Filsafat Islam (ASAFI) dan Gus Fachrizal Achmad Badal TQN dan Pengasuh Jamaah Santri Jalanan QHITMIR.
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Dr. Kholilurrohman, M.Si. didampingi Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan Dr. Nur Kafid, S.Th.I., M.Sc. berkesempatan menyambut kehadiran dua narasumber yang sangat inspiratif tersebut. Dalam sambutannya Dr. Kholilurrohman, M.Si. menyampaikan kisah-kisah terdahulu, dimana para pendahulu kita memiliki spiritualitas yang tinggi. Beliau mencontohkan bagaimana Nabi Ibrahim yang belum dikaruniai keturunan, kemudian Nabi Ibrahim melanggengkan istigfar. Pun begitu juga dengan kisah-kisah lainyang mana jalan spiritual akhirnya menjadi solusi permasalahan masing-masing. Terakhir beliau berharap bahwa kegiatan ini dapat membawa manfaat dan memberikan inspirasi baru bagi semuanya, pungkasnya.
Kemudian acara dilanjutkan dengan paparan dari narasumber yang dipandu oleh Siti Fathonah, S.ThI., M.A. selaku moderator. Paparan pertama diawali oleh Gus Fachrizal Achmad Badal TQN dan Pengasuh Jamaah Santri Jalanan QHITMIR. Gus Fachrizal banyak menceritakan kearifan-kearifan local yang hingga saat ini masih Lestari dan terus menerus dijaga kelestarian dan keberlanjutannya. Beliau mengisahkan seperti hal nya sadranan ataupun padusan yang hingga saat ini masih terus dilakukan beberapa masyarakat di Indonesia. Senada dengan Gus Fachrizal, Wakil Ketua ASAFI Dr. Imam Iqbal, S.Fill., M.S.I. pun menyampaikan hal yang sama. Kalau Gus Fachrizal banyak bercerita di daerah pulau jawa, Dr. Imam Iqbal, banyak berkisah tentang kearifan local yang ada di pulau Sumatra. Dengan adanya pemaparan-pemaparan tersebut diharapkan paa mahasiswa mendapatkan inspirasin baru yang bisa mereka jadikan kajian-kajian Aqidah dan filsafat islam kedepan.
