Bg

Berita - FUD -

Program Studi Pemikiran Politik Islam Adakan Seminar Nasional dengan Hadirkan Ketua Bawaslu RI 2017 – 2022

29 Februari 2024

Program Studi Pemikiran Politik Islam (PPI) Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUD) menyelenggarakan seminar nasional dengan tema “Pemilu dan Literasi Politik Generasi Muda di Era Digital”, pada hari Rabu (28/2), di aula FUD. Seminar nasional ini menghadirkan Abhan, M.H yang merupakan Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) 2017-2022 sebagai pembicara.

Sedangkan moderator dari acara ini adalah Bakhrul Amal, M.Kn, Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said. Selain itu, acara juga dihadiri oleh Dekan FUD, Dr. Kholilulrrahman, Wakil Dekan l, Dr. Nur Kafid, dan Koordinator Program Studi PPI, Syafawi Ahmad Qadzafi, M.A.

Seminar nasional PPI dibuka dengan sambutan dari Dekan FUD, Dr. Kholilulrrahman yang menyampaikan harapannya tentang pelaksanaan seminar.

“Semoga seminar nasional ini bisa senantiasa memberikan perspektif baru untuk mahasiswa yang hadir, salah satunya tentang persoalan politik uang,” terang Dr. Kholilulrrahman.

Selanjutnya, moderator Bakhrul Amal, M.Kn memandu rangkaian acara dengan terlebih dahulu memperkenalkan pembicara dalam seminar nasional hari ini.

“Bapak Abhan merupakan salah satu contoh lulusan universitas Islam yang bisa ke nasional dengan menjadi ketua Bawaslu,” terang Bakhrul Amal, M.Kn.

Ada beberapa poin yang disampaikan oleh Abhan, S.H dalam pemaparan materi yang disampaikan. Salah satunya tentang bagaimana generasi muda mampu mengambil peran dalam dunia politik, dan bagaimana meningkatkan literasi politik generasi muda saat ini.

“Peran partai politik harus besar, maka membutuhkan suplai anggota partai politik yang baik. Jangan menganggap partai politik itu buruk, terutama generasi muda, karena semua kebijakan itu berasal dari politik. Untuk belajar politik, bisa dimulai dengan aktif di organisasi,” terang Abhan M.H.

Selain itu, di dalam undang-undang pemilihan umum (pemilu) menyebutkan, harus ada 30% keterwakilan perempuan dalam pemilihan calon legislatif. Sehingga, kesempatan perempuan untuk turun di partai politik lebih besar. Dalam hal penyelenggaraan pemilu, Indonesia bisa dikatakan sudah lengkap, dan menjadi negara demokrasi ketiga di dunia setelah Amerika dan India.

“Sebagai negara demokrasi, mari kita wujudkan demokrasi yang substantif, prosesnya bagus, hasilnya pun juga tercapai. Sedangkan untuk mengupayakan kemajuan, ketika ada tikus di dalam rumah, mari kita bunuh tikusnya, bukan membakar rumahnya. Begitu pula untuk menghilangkan politik uang yang masih marak di Indonesia,” terang Abhan, S.H.

Dalam masalah literasi politik di Indonesia, tentu berkaitan erat dengan literasi digital. Indonesia sendiri menempati sepuluh negara terbawah dengan literasi digital yang tergolong rendah. Beberapa tantangan literasi digital di Indonesia adalah lemahnya penegakan hukum, maraknya hoax dan hasutan, serta politik uang atau politik transaksional.

“Terdapat beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan literasi digital di Indonesia. Diantaranya, mulailah berpikir kritis, memahami digital culture, lalu manfaatkan media sosial untuk belajar dan berkolaborasi,” lanjut Abhan S.H.

Kemudian, sebelum rangkaian acara ini ditutup, Abhan S.H menyampaikan statement akhirnya untuk generasi muda yang hadir dalam acara kali ini.

“Masa depan Indonesia ada di tangan anak muda, jangan antipati terhadap persoalan politik, dan jangan antipati untuk menjadi anggota partai politik. Masuk di dunia politik dengan tetap mempertahankan identitas, jangan ikut arus yg tidak baik,” pungkas Abhan S.H.

Terakhir, acara ini ditutup dengan moderator Bakhrul Amal, M.Kn yang menyampaikan tentang adanya prodi baru di UIN Raden Mas Said Surakarta.

“Saat ini, untuk belajar ilmu politik, kampus kita sudah memiliki Prodi PPI. Sehingga diharapkan, akan mampu mencetak politisi unggul, dan menjamin kebahagiaan Indonesia ke depan. Oleh karena itu, jangan ragu untuk mengajak teman, saudara untuk bergabung di Prodi PPI UIN Raden Mas Said Surakarta,” pungkas Bakhrul Amal, M.Kn.